Selasa, Juli 14, 2009

Sabar Bu......Tangan Saya Cuma Dua

Hari pertama di tahun ajaran baru, mungkin menyenangkan bagi anak2 murid sekolah, tapi melelahkan bagi aku. Betapa tidak, di hari itu, toko seragam di sebuah lembaga pendidikan tempat aku bekerja diserbu oleh begitu banyak orang tua murid (kebanyakan ibu2) yang ingin membeli seragam sekolah dan buku2 pelajaran untuk anaknya. Dari tingkatan TK sampai SMU.

Sebenarnya, kalau mereka membeli dengan tertib, mungkin semua bisa terlayani dengan baik. Tapi, mereka semua tidak sabar, dan ingin lebih dulu dilayani, pengen cepat pula. Padahal tangan ku kan cuman dua. Meski ada 2 orang lagi pegawai toko lainnya, tetap aja kami kewalahan menghadapi "keganasan" ibu2 itu. Saking banyaknya yang ingin membeli, aku jadi sering salah ngitung harga...maklumlah aku kan ga sepintar Joe Shandy...hee...

Sampai hari menjelang siang pun, masih banyak saja ibu2 yang datang membeli seragam. Keadaan toko saat itu sudah seperti kapal pecah. Barang2 jualan berserakan kemana2. Akhirnya kami semua harus pulang lebih lama dari biasanya, yakni pukul 15.30, karena harus menghitung hasil penjualan yang sangat banyak pada hari itu. Benar2 melelahkan.

Dan aku menyebutnya sebagai konsekuensi kerja...(ceileh...sok profesional ceritanya...hehe). Setidaknya ini bisa jadi awal dari suksesnya aku merubah mimpi jadi pengusaha sukses menjadi nyata di kemudian hari. Amin.